Apa Itu Pressure Tank? Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya
Dalam sistem pemompaan air — baik untuk rumah, gedung, hotel, maupun industri — Pressure Tank memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga tekanan air tetap stabil dan melindungi pompa agar tidak cepat rusak. Namun, banyak orang masih belum memahami apa itu Pressure Tank, bagaimana cara kerjanya, serta jenis-jenisnya yang umum digunakan. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan edukatif untuk Anda yang ingin mengenal lebih jauh tentang Pressure Tank.
Apa Itu Pressure Tank?
Pressure Tank (tangki tekan) adalah tangki penyimpan air bertekanan yang berfungsi untuk menstabilkan tekanan air dalam sistem pompa dan mengurangi frekuensi pompa menyala.
Tangki ini bekerja dengan prinsip udara terkompresi (tekanan) yang menekan air agar tetap mengalir stabil ke jaringan pipa, meskipun pompa sedang tidak aktif.
Dalam sistem distribusi air, Pressure Tank biasa digunakan pada:
- Pompa rumah tangga otomatis
- Sistem booster pump di gedung tinggi
- Instalasi air hotel, apartemen, dan rumah sakit
- Sistem distribusi air industri dan pengolahan air limbah (WWTP)
Dengan penggunaan Pressure Tank, sistem air menjadi lebih efisien, hemat energi, dan memperpanjang umur pompa.

Fungsi Pressure Tank
Berikut beberapa fungsi utama Pressure Tank dalam sistem pompa air:
- Menjaga Tekanan Air Tetap Stabil
Pressure Tank menyimpan energi dalam bentuk tekanan udara, sehingga air tetap mengalir lancar meski pompa belum aktif. - Mengurangi On-Off Pompa (Protecting the Pump)
Tanpa Pressure Tank, pompa akan sering hidup-mati setiap kali keran dibuka atau ditutup. Dengan adanya tangki tekan, pompa hanya menyala ketika tekanan turun di bawah batas tertentu. - Menampung Cadangan Air Tekan
Air yang tersimpan di dalam Pressure Tank dapat digunakan sementara sebelum pompa aktif kembali — terutama saat beban air ringan. - Melindungi Sistem dari Water Hammer
Tekanan mendadak (water hammer) dapat menyebabkan pipa pecah. Tangki tekan membantu meredam lonjakan tekanan ini. - Menghemat Konsumsi Energi dan Umur Pompa
Karena pompa tidak sering menyala, konsumsi listrik dan keausan mekanis berkurang drastis.
Jenis-Jenis Pressure Tank
Berdasarkan desain dan fungsinya, Pressure Tank dibedakan menjadi beberapa jenis utama:
1. Pressure Tank dengan Membran (Diaphragm Type)
Jenis ini memiliki karet membran (bladder) di dalam tangki yang memisahkan udara dan air.
Keunggulan:
- Air tidak bercampur dengan udara
- Perawatan mudah
- Umur lebih panjang
Cocok untuk sistem booster pump dan pompa otomatis rumah tangga.
2. Pressure Tank Tanpa Membran (Air Over Water)
Pada jenis ini, air dan udara berada dalam satu ruang tanpa sekat.
Kelemahan:
- Tekanan bisa berkurang seiring waktu karena udara larut dalam air
- Perlu pengisian ulang udara secara berkala
Biasanya digunakan pada sistem skala besar atau sistem lama.
3. Pressure Tank Vertikal
Desain berdiri tegak, cocok untuk ruang instalasi terbatas atau sistem pompa vertikal (misalnya Grundfos CR, Ebara EVMS, Flugo FVM, CNP CDMF, Lowara e-SV).
Biasa digunakan di ruang pompa hotel, gedung, dan apartemen.
4. Pressure Tank Horizontal
Berbentuk mendatar dan sering diletakkan di atas pompa.
Cocok untuk sistem booster kecil atau rumah tinggal.
Cara Kerja Pressure Tank
Cara kerja Pressure Tank sebenarnya cukup sederhana, namun sangat efisien:
- Saat Pompa Menyala:
Air dipompa masuk ke dalam tangki dan menekan udara di bagian atas tangki. Udara terkompresi menciptakan tekanan. - Saat Pompa Mati:
Tekanan udara yang terkompresi akan mendorong air keluar menuju pipa distribusi, sehingga tekanan air tetap stabil. - Kontrol Otomatis Tekanan:
Sistem dilengkapi pressure switch yang akan menyalakan pompa saat tekanan turun (misalnya di bawah 2 bar) dan mematikannya saat tekanan tercapai (misalnya 4 bar).
Dengan sistem ini, pompa tidak perlu bekerja terus-menerus, dan air tetap mengalir stabil ke seluruh jaringan.
Aplikasi Pressure Tank
- Rumah tangga: menjaga tekanan air dari sumur tetap konstan
- Gedung bertingkat: bagian sistem booster pump untuk air bersih
- Hotel & apartemen: memastikan tekanan air di setiap lantai stabil
- Pabrik dan industri: menjaga kontinuitas distribusi air proses
- Sistem Pompa Hydrant: stabilisasi tekanan suplai air ke sprinkler
Tips Memilih Pressure Tank yang Tepat
Agar performa sistem pompa optimal, berikut tips memilih Pressure Tank:
- Pilih kapasitas sesuai debit air dan ukuran pompa
(contoh: pompa 1 HP cocok dengan pressure tank 24–50 liter). - Perhatikan tekanan kerja maksimum (bar) — sesuaikan dengan sistem.
- Gunakan bahan tangki yang tahan karat (galvanis atau stainless steel).
- Pastikan tersedia penggantian membran (untuk tipe bladder).
- Pilih merek terpercaya seperti Drakos, Grundfos, Global Water Solution dan Aquasystem.
Perawatan Pressure Tank
Agar tahan lama dan tetap berfungsi baik:
- Periksa tekanan angin (psi/bar) minimal 1 bulan sekali.
- Cek apakah membran bocor atau pecah.
- Bersihkan tangki dari endapan air.
- Hindari tekanan berlebih dari settingan pressure switch.
Kesimpulan: Pressure Tank adalah komponen vital dalam sistem pompa air yang berfungsi untuk menjaga tekanan tetap stabil, melindungi pompa, serta menghemat energi listrik.
Dengan memahami fungsi, jenis, dan cara kerja Pressure Tank, Anda dapat merancang sistem air yang lebih efisien dan tahan lama — baik untuk rumah, gedung, maupun kebutuhan industri.
Butuh Pressure Tank Berkualitas?
Kami menyediakan berbagai Pressure Tank resmi dan bergaransi — mulai dari kapasitas kecil hingga industri besar.
Kami melayani penjualan, instalasi, dan konsultasi teknis untuk proyek booster pump, gedung tinggi, dan sistem distribusi air industri.
Hubungi kami untuk penawaran terbaik:
📞 klik icon WhatsApp untuk terhubung langsung
🌐 www.vendorteknik.com 📩 Email: salespump9@gmail.com


